Menurut laporan PBB pada tahun 2012, pada tahun 2015 ada 70% dari populasi dunia akan tinggal di kota. Hal ini menyebabkan berbagai masalah hidup di perkotaan menjadi kompleks yang diakibatkan oleh berbagai persoalan, misalnya urbanisasi, sistem ekonomi kapitalis, dan kebijakan pemerintah yang memihak kepentingan kelompok tertentu serta lemahnya penegakkan hukum.

Berbagai masalah terkait pembangunan kota tersebut adalah isu dan agenda politik yang semakin menjadi relevan dikarenakan semakin meningkatnya masalah-masalah ketimpangan hidup di kota.

Isu ini menjadi kepedulian tidak hanya dari pemerintah nasional, NGO, para praktisi, akademisi, tetapi juga aktivis akar rumput untuk menyuarakan Right to the City sebagai komitmen bersama.

Lantas, bagaimana seharusnya kota bergerak? Solusi apa yang dapat kita tawarkan untuk pemerintah dalam membentuk kota keberlanjutan? Sebagai agen perubahan, meski kecil pergerakannya, langkah awal apa yang dapat dan perlu kita jadikan prioritas untuk mengubah kota kita menjadi layak huni?

Sehubungan ini maka kami dari Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) Universitas Budi Luhur dengan bangga akan mengadakan Talkshow Comparative Studies #1 yang berjudul "Quo Vadis Pengembangan Kota Berkelanjutan." 

Kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai social movement untuk memberikan aspirasi kepada pemerintah. Oleh karenanya dalam kegiatan ini kami mengundang perwakilan dari berbagai stakeholder untuk menjadi narasumber diantaranya:

Adapun dalam kegiatan ini, kami mengundang siswa/i SMA se-Jakarta dan Tangerang. Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh mahasiswa/i Universitas Budi Luhur

Yang akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal: Kamis, 09 Mei 2019

Waktu: 15.00 - 17.00 WIB

(Dilanjutkan dengan buka puasa bersama)

Tempat: Doktorandus Koffie, Universitas Budi Luhur, Jakarta

For more info:

Cp: 0881282480533 (Nadia Herianisa)

Email: himahijaya@budiluhur.ac.id 

#SalamBudiLuhur 

#HIMAHIJAYA

#Ayoberbudiluhur